Bila motor Sampean menganut kelistrikan AC macam Kawasaki Ninja 150 dan tiba-tiba pengisian tak lagi kompromi atau lampu mendadak redup, bisa jadi kiprok bermasalah. Bila tegangan dari sepul masih sehat walafiat, berarti kiprok harus ganti baru.
Tetapi jangan terburu lemas mendengar harga kiprok orisinal kedua motor tadi, maklumlah banderolnya bisa mencapai Rp 250-275 ribu sesuai price list di authorized workshop atau di toko resmi. Gunakan akal sehat! Daripada keluar uang banyak, mending mengadopsi kiprok motor lain.
PERBAIKAN PERFORMA
Alternatif paling pas pengganti kiprok motor dengan kelistrikan AC adalah regulator rectifier milik Vespa. Yup, si Semok yang asli Italia ini bisa ‘dipinjam’ kiproknya untuk ‘sementaun’ (sementara selama bertahun-tahun). “Sistem sama tapi harga lebih murah dan kemampuan recharging lebih besar,” jelas Indra Laksana dari 35 Workshop di Ciganjur, Jaksel.
Bahkan, sudah terbukti mampu memasok setrum buat lampu lebih baik. Di pasaran, harga kiprok Vespa untuk varian PX keluaran lama berkisar Rp 50 ribu. “Paling mahal seratus ribu versi orisinal,” tutur Indra yang juga ‘main’ skutik balap ini.
Hanya saja perlu diperhatikan cara pemasangan keempat kabel dari kiprok asli motor ke regulator milik Vespa. Meski sama-sama menganut 4 buah kabel, teknologi Italia dan Jepang memang sedikit berbeda, namun bukannya mustahil untuk diaplikasi. Pada kiprok Vespa, setiap kaki memiliki tanda huruf (urut dari sisi kiri) G, G, A dan ground (gambar antena).
Lalu lepas setiap kaki terminal kuningan dari rumahnya (soket). Buka satu per satu kaki terminal (kabel yang berasal dari generator) dengan obeng kecil. Setelah keempat kaki terminal telanjang, langsung rangkaikan ke kaki milik regulator Vespa yang juga terdiri dari 4 kaki.
Caranya, gabungkan kabel kuning dan putih dari sepul jadi satu. Bila tadinya terdiri dari 2 terminal terpisah, kini dibuat jadi satu terminal. “Gunakan solder untuk hasil maksimal,” terang Indra. Terminal ini kemudian dicolok ke rumah soket kiprok Vespa bertanda ‘G’ yang kedua dari kiri.
Selebihnya sama, terminal ‘G’ pertama dari kiri dijodohkan dengan kabel lampu utama. Terminal bertanda ‘A’ mendapat kabel dari positif (+) aki dan terminal dengan tanda antena (ground) langsung sambung dengan kabel terakhir yang belum berjodoh berwarna hitam.
Saat dites dengan AVO meter, hasilnya tidak jelek. Sebagai perbandingan, nilai pengisian (recharging) kiprok standar di angka 12,5 volt, sementara pakai kiprok Vespa bisa mencapai 13,8 volt pada putaran mesin 1.800-2.000 rpm. Sama halnya untuk lampu, kiprok standar mampu bertahan di 11,5-12 volt, setelah pakai kiprok Vespa bisa stabil di 13,5 volt pada 1.800-2.000 rpm.
Tetapi jangan terburu lemas mendengar harga kiprok orisinal kedua motor tadi, maklumlah banderolnya bisa mencapai Rp 250-275 ribu sesuai price list di authorized workshop atau di toko resmi. Gunakan akal sehat! Daripada keluar uang banyak, mending mengadopsi kiprok motor lain.
PERBAIKAN PERFORMA
Alternatif paling pas pengganti kiprok motor dengan kelistrikan AC adalah regulator rectifier milik Vespa. Yup, si Semok yang asli Italia ini bisa ‘dipinjam’ kiproknya untuk ‘sementaun’ (sementara selama bertahun-tahun). “Sistem sama tapi harga lebih murah dan kemampuan recharging lebih besar,” jelas Indra Laksana dari 35 Workshop di Ciganjur, Jaksel.
Bahkan, sudah terbukti mampu memasok setrum buat lampu lebih baik. Di pasaran, harga kiprok Vespa untuk varian PX keluaran lama berkisar Rp 50 ribu. “Paling mahal seratus ribu versi orisinal,” tutur Indra yang juga ‘main’ skutik balap ini.
Hanya saja perlu diperhatikan cara pemasangan keempat kabel dari kiprok asli motor ke regulator milik Vespa. Meski sama-sama menganut 4 buah kabel, teknologi Italia dan Jepang memang sedikit berbeda, namun bukannya mustahil untuk diaplikasi. Pada kiprok Vespa, setiap kaki memiliki tanda huruf (urut dari sisi kiri) G, G, A dan ground (gambar antena).
Lalu lepas setiap kaki terminal kuningan dari rumahnya (soket). Buka satu per satu kaki terminal (kabel yang berasal dari generator) dengan obeng kecil. Setelah keempat kaki terminal telanjang, langsung rangkaikan ke kaki milik regulator Vespa yang juga terdiri dari 4 kaki.
Caranya, gabungkan kabel kuning dan putih dari sepul jadi satu. Bila tadinya terdiri dari 2 terminal terpisah, kini dibuat jadi satu terminal. “Gunakan solder untuk hasil maksimal,” terang Indra. Terminal ini kemudian dicolok ke rumah soket kiprok Vespa bertanda ‘G’ yang kedua dari kiri.
Selebihnya sama, terminal ‘G’ pertama dari kiri dijodohkan dengan kabel lampu utama. Terminal bertanda ‘A’ mendapat kabel dari positif (+) aki dan terminal dengan tanda antena (ground) langsung sambung dengan kabel terakhir yang belum berjodoh berwarna hitam.
Saat dites dengan AVO meter, hasilnya tidak jelek. Sebagai perbandingan, nilai pengisian (recharging) kiprok standar di angka 12,5 volt, sementara pakai kiprok Vespa bisa mencapai 13,8 volt pada putaran mesin 1.800-2.000 rpm. Sama halnya untuk lampu, kiprok standar mampu bertahan di 11,5-12 volt, setelah pakai kiprok Vespa bisa stabil di 13,5 volt pada 1.800-2.000 rpm.
Brow kalo buat ninja 150 RR gmana bro??
BalasHapusKalo lampu depan sering mati/putus itu kiproknya bukan?
Makasih
Bro.kalau di ninja 250 fi letak kiprok sebelah mana ya
BalasHapusBro.kalau di ninja 250 fi letak kiprok sebelah mana ya
BalasHapus