Sabtu, 02 Juli 2011

mengenal lebih dalam ninja 250 R


Seperti kita ketahui, Kawasaki Ninja 250 mengusung mesin 2 silinder segaris. Baik silinder 1 (kiri) maupun silinder 2, konstruksinya dirancang sama persis. Dengan diameter piston sebesar 62,0 mm dan panjang langkahnya (stroke) 41,2 mm.

"Konstruksi inlet dan exhaust portnya juga dirancang sama. Bahkan besar klep masuk, klep buang hingga rasio kompresi tiap silinder pun samimawon," kata Fredyanto Basuki, manajer marketing & reseach development PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

Tiap silinder dilayani 1 buah karburator, yakni Keihin CVK30. Angka di belakang tipe karbu menunjukkan besar diameter venturi. Semua jeroan pengabut bahan bakar itu spesfikasinya sama antara satu dengan yang lain.
Nah yang anehnya, meski semua komponen tadi spesifikasinya dibuat sama antara silinder 1 dan 2, ternyata setting karbunya beda lo (pada bukaan sekrup udaranya atau pilot air screw).

Bila setelan udara karbu silinder satu dipatok 2 1/2 putaran membuka, maka setelan udara karbu silinder 2 justru lebih kecil, yakni hanya 1 3/4 putaran membuka. Kenapa bisa begitu? Padahal secara logika dengan spesifikasi yang sama, seharusnya settingan karbunya juga sama kan?

Panjang leher knalpot mempengaruhi settingan

Menanggapi hal tersebut, Itu karena saluran gas buangnya (knalpot) didesain 2 in 1. Maksudnya 2 saluran/pipa gas buang dibikin bermuara pada 1 silencer. Sementara panjang saluran tersebut tidak sama antara silinder 1 dengan silinder 2. Lebih panjang silinder kiri."

Tentunya dengan konstruksi leher knalpot yang tidak sama tadi, membuat tingkat kevakuman di ruang bakar jadi berbeda akibat efek back pressure yang tidak sama. "Kecuali jika knalpotnya dibikin terpisah (masing-masig silinder knalpotnya 1). Maka settingan karburatornya akan sama,"

Tapi ingat, patokan setelan udara standar dari pabrikan tadi hanya sekadar acuan lo. "Sebab tak semua motor kondisi mesinnya sama persis, meski itu motor baru,"

Dimensi saklar masuknya pun sama antara silinder 1 dan 2

Itu sebabnya mengapa untuk nyetting karburator motor berkonsep sport tulen andalan Kawasaki ini memerlukan alat bantu khusus, yakni vacuumanometer. Alat ini buat mengukur tingkat kevakuman tiap silinder lewat intake manifold, yang nantinya jadi panduan dalam mengatur setelan udara masing-masing karbu.

"Patokan settingan karbu yang tepat bila vacummanometer menunjukkan tingkat kevakuman yang merata antara silinder satu dengan yang lainnya, Jika tidak sama, efeknya putaran mesin bakal terdengar pincang. Buntut-buntutnya performa dapur pacu jadi tidak maksimal.

1 komentar: